Pantun Nasehat Orang Tua
Berguna hidup karena beradat.Adat lembaga jadi pakaian.Sempurna hidup karena syahadat.Syahadat dijaga mengokohkan iman.
Adik ke kedai membeli halia
Emak memesan membeli laksa
Jadilah insan berhati mulia
Baik hati berbudi bahasa
Jika kita menjadi besar.Tutur dan kata janganlah kasar.Jangan seperti orang yang sasar.Banyak orang jadi gusar.
Jangan suka mencabut padi.
Kalau di cabut hilang buahnya.
Jangan suka menyebut budi.
Kalau disebut hilang tuahnya.
Kalau berkitap sambil menulis.Jangan sampai dawat terbuang.Kalau bicara dalam majelis.Jangan sampai mengupat orang.
Adat mati dikandung tanah.
Dunia tinggal harta pun tinggal.
Selamat mati mengandung ibadah.
Banyak amal banyak bekal.
Patah gading serpih tandukMari diletak di atas papanJika tahu ganja itu mabukBuat apakah ia dimakan
Anak rusa masuk ke taman
Puas sudah orang memburu
Kalau muda jadikan teman
Kalau tua jadikan guru
Sorong papan tarik papanBuah keranji dalam perahuSuruh makan awak makanSuruh mengaji awak tak mahu
Bangun pagi gosok gigi.
Sebelum makan roti benggali.
Mari mengamalkan pesan nabi.
Sebelum pergi tidak kembali.
Nasehat orang tua kita fikirkan.Keliru setan kita jagakan.Orang berakal kita dekatkan.Orang jahat kita jauhkan.
Anak ayam turun sembilan.
Mati satu tinggal delapan.
Ilmu kita boleh ketinggalan.
Asal jangan putus harapan.
Menanam kelapa di Pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah
Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang di buku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh
Lapun-melapun ke Indragiri
Singgah sebentar ke Batipuh
Ampun hamba tegak berdiri
Wujudnya duduk dengan bersimpuh
Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja
Pantun nasehat orang tua dengan tema “agama”
Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Allah
Bulu merak cantik berkaca
Gugur sehelai ke dalam baldi
Jika tak banyak kitab dibaca
Jangan mengaku khatib dan kadi
Bunga kenanga di atas kubur
Pucuk cari pandan jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa
Daun terap di atas dulang
Anak udang mati di tuba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba
Tiap napas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat
Pantun nasehat orang tua dengan tema “budi”
Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Bunga cina di atas batu
Daunnya lepas ke dalam ruang
Adat dunia memang begitu
Sebabnya emas budi terbuang
Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan
Pisang emas dibawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati
Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air masin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin
Pantun nasehat orang tua dengan tema “nasehat”
Air melurut ke tepian mandi
Kembang berseri bunga senduduk
Elok diturut resmi padi
Semakin berisi semakin tunduk
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal Sembilan
Tuntut ilmu bersungguh-sungguh
Suatu jangan ketinggalan
Buah cempedak bentuknya bujur
Sangat disukai oleh semua
Jika kita bersikap jujur
Hidup kita dipandang mulia
Kemuning di tengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri
Perang ditetak ke batang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak pernah menaruh ilmu
Pantun nasehat orang tua dengan tema “pahlawan”
Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kami pun muda lagi perkasa
Banyak batang tumbuh cendawan
Cendawan kukur jalan ke huma
Banyak orang mengaku pahlawan
Sambutlah pukul tikam pertama
Hang jebat hang kesturi
Budak budak raja Melaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata
Esa elang kedua belalang
Takkan kayu berbatang jerami
Esa hilang dua terbilang
Takkan melayu hilang di bumi
Pantun Nasehat orang tua dengan tema “kias”
Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi
Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belangan bertemu juga
Pokok terap tumbuh di bukit
Belat berbanjar panjang ke hulu
Jangan diharap guruh di langit
Kilat memancar hujan tak berlalu
Tikar pucuk, tikar mengkuang
Alas nikah raja melayu
Ikan busuk jangan dibuang
Buat perencah si daun kayu
Pantun nasehat orang tua dengan tema “peribahasa”
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Ke hulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian
Harapkan untung menggamit
Kain di badan didedahkan
Harapkan guruh di langit
Air tempayan dicurahkan
Pohon papaya di dalam semak
Pohon manggis sebesar lengan
Kawan tertawa memang banyak
Kawan menangis diharap jangan