Pantun Populer

Pantun Nasehat Orang Tua

Pantun Nasehat Orang Tua

Berguna hidup karena beradat.
Adat lembaga jadi pakaian.
Sempurna hidup karena syahadat.
Syahadat dijaga mengokohkan iman.
Adik ke kedai membeli halia
Emak memesan membeli laksa
Jadilah insan berhati mulia
Baik hati berbudi bahasa


Jika kita menjadi besar.
Tutur dan kata janganlah kasar.
Jangan seperti orang yang sasar.
Banyak orang jadi gusar.
Jangan suka mencabut padi.
Kalau di cabut hilang buahnya.
Jangan suka menyebut budi.
Kalau disebut hilang tuahnya.


Kalau berkitap sambil menulis.
Jangan sampai dawat terbuang.
Kalau bicara dalam majelis.
Jangan sampai mengupat orang.
Adat mati dikandung tanah.
Dunia tinggal harta pun tinggal.
Selamat mati mengandung ibadah.
Banyak amal banyak bekal.


Patah gading serpih tanduk
Mari diletak di atas papan
Jika tahu ganja itu mabuk
Buat apakah ia dimakan
Anak rusa masuk ke taman
Puas sudah orang memburu
Kalau muda jadikan teman
Kalau tua jadikan guru


Sorong papan tarik papan
Buah keranji dalam perahu
Suruh makan awak makan
Suruh mengaji awak tak mahu
Bangun pagi gosok gigi.
Sebelum makan roti benggali.
Mari mengamalkan pesan nabi.
Sebelum pergi tidak kembali.


Nasehat orang tua kita fikirkan.
Keliru setan kita jagakan.
Orang berakal kita dekatkan.
Orang jahat kita jauhkan.


Anak ayam turun sembilan.
Mati satu tinggal delapan.
Ilmu kita boleh ketinggalan.
Asal jangan putus harapan.


Menanam kelapa di Pulau Bukum
Tinggi sedepa sudah berbuah
Adat bermula dengan hukum
Hukum bersandar di Kitabullah 


Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang di buku buluh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah bersarang jari sepuluh

Lapun-melapun ke Indragiri
Singgah sebentar ke Batipuh
Ampun hamba tegak berdiri
Wujudnya duduk dengan bersimpuh

Pohon nangka berbuah lebat
Bilalah masak harum juga
Berumpun pusaka berupa adat
Daerah berluhak alam beraja

Pantun nasehat orang tua dengan tema “agama”

Anak ayam turun sepuluh
Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Allah

Bulu merak cantik berkaca
Gugur sehelai ke dalam baldi
Jika tak banyak kitab dibaca
Jangan mengaku khatib dan kadi

Bunga kenanga di atas kubur
Pucuk cari pandan jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati badan binasa

Daun terap di atas dulang
Anak udang mati di tuba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba

Tiap napas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat

Pantun nasehat orang tua dengan tema “budi”

Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas

Bunga cina di atas batu
Daunnya lepas ke dalam ruang
Adat dunia memang begitu
Sebabnya emas budi terbuang

Diantara padi dengan selasih
Yang mana satu tuan luruhkan
Diantara budi dengan kasih
Yang mana satu tuan turutkan

Pisang emas dibawa berlayar
Masak sebiji di atas peti
Hutang emas boleh dibayar
Hutang budi dibawa mati

Anak angsa mati lemas
Mati lemas di air masin
Hilang bahasa karena emas
Hilang budi karena miskin

Pantun nasehat orang tua dengan tema “nasehat”

Air melurut ke tepian mandi
Kembang berseri bunga senduduk
Elok diturut resmi padi
Semakin berisi semakin tunduk

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal Sembilan
Tuntut ilmu bersungguh-sungguh
Suatu jangan ketinggalan

Buah cempedak bentuknya bujur
Sangat disukai oleh semua
Jika kita bersikap jujur
Hidup kita dipandang mulia

Kemuning di tengah balai
Bertumbuh terus semakin tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagaikan alu pencungkil duri

Perang ditetak ke batang sena
Belah buluh taruhlah temu
Barang dikerja takkan sempurna
Bila tak pernah menaruh ilmu

Pantun nasehat orang tua dengan tema “pahlawan”

Adakah perisai bertali rambut
Rambut dipintal akan cemara
Adakah misai tahu takut
Kami pun muda lagi perkasa

Banyak batang tumbuh cendawan
Cendawan kukur jalan ke huma
Banyak orang mengaku pahlawan
Sambutlah pukul tikam pertama

Hang jebat hang kesturi
Budak budak raja Melaka
Jika hendak jangan dicuri
Mari kita bertentang mata

Esa elang kedua belalang
Takkan kayu berbatang jerami
Esa hilang dua terbilang
Takkan melayu hilang di bumi

Pantun Nasehat orang tua dengan tema “kias”

Berburu ke padang datar
Dapatkan rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagaikan bunga kembang tak jadi

Ayam sabung jangan dipaut
Jika ditambat kalah laganya
Asam di gunung ikan di laut
Dalam belangan bertemu juga

Pokok terap tumbuh di bukit
Belat berbanjar panjang ke hulu
Jangan diharap guruh di langit
Kilat memancar hujan tak berlalu

Tikar pucuk, tikar mengkuang
Alas nikah raja melayu
Ikan busuk jangan dibuang
Buat perencah si daun kayu

Pantun nasehat orang tua dengan tema “peribahasa”

Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian

Ke hulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Jangan jadi sesal kemudian

Harapkan untung menggamit
Kain di badan didedahkan
Harapkan guruh di langit
Air tempayan dicurahkan




Pohon papaya di dalam semak
Pohon manggis sebesar lengan
Kawan tertawa memang banyak
Kawan menangis diharap jangan 

Pantun tentang lingkungan

Pantun tentang lingkungan


Kalau ada air yang bersih
Tentu boleh kita menggunakannya
Kalau lingkungan kamu ingin bersih
Buanglah sampah pada tempatnya
Begitu besar si pohon lontar
cocok ditanam dihalaman
Mari jaga lingkungan sekitar
Udara Segar hatipun nyaman 
Ke pasar beli buah-buahan
Jangan lupa mampir ke telaga
Sungguh indah ciptaan Tuhan
Sudah sepatutnya kita jaga
Sungguh indah kerajinan rotan
Dibuat menarik oleh pengrajinnya
Mari kita menjaga hutan
Jangan sampai kita merusaknya 
Burung kutilang hinggap didahan
Seseorang menatapnya dari kejauhan
Siapa yang suka menjaga kebersihan
Pasti dia sholeh dan tampan
Kalau santai dipekarangan
Enaknya sambil baca koran
Jangan pernah buang sampah sembarangan
Kalau tidak mau kebanjiran

Sungguh indah bunga ditanam
Pergi kesana bersama teman
Mari kita menjaga kebersihan
Kebersihan itu sebagian iman

Kumpulan Pantun Teka Teki

Kumpulan Pantun Teka Teki


Jikalau tuan tajuk cendana,
Ambil gantang jemurkan pala,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatan apa ekor di kepala?
(Jawabannya: Gajah)

Jikalau tuan tajuk cendana,
Ambil gantang sukatkan padi,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatang apa bertandung di kaki?
(Jawabannya: Ayam Jantan)

Jikalau tuan tajuk cendana,
Ambil gantang sukatkan pulut,
Jikalau tuan bijak bijaksana,
Binatang apa tandung di mulut?
(Jawabannya: Nyamuk)

Belayar perahu dari Berandan,
Menuju arah Selat Malaka,
Lebar kepala dari badan,
Apakah itu cobalah terkat?
(Jawabannya: Ikan pari)

Burung nuri burung dara,
Terbang ke sisi taman kayangan,
Cubalah cari wahai saudara,
makin diisi makin ringan,
(Jawabannya: Balon)

Hari-hari ke rumaha Cik Hitam,
Melihat orang memotong tebu,
Apa binatang darahnya hitam,
Janggut delapan tulangnya satu,
(Jawabannya: Ikan sontong)

Bukan kerang atau siput,
Berkaki bertangan bukannya kompot,
Terkelip-kelip duduk terseliput,
Merayap sepanjang di paya di rumput.
(Jawabannya: Penyu)

Berdengung bukannya kumbang,
Berbelalai bukannya gajah,
Kelam kabut saja terbang,
Hampir kepada kaum bernyawa.
(Jawabannya: Lebah penyengat/Lalat)

Diukur dijangka-jangka,
Burung merak burung angkasa,
Dengar tuan saya meneka,
Layang-layang gagah perkasa.
(Jawabannya: Kapal terbang)

Pak Pong Pak Mustafa,
Encik Dollah di rumahnya,
diadun tepung dengan kelapa,
Gula Jawa di tengahnya.
(Jawabannya: Kue malaka/Lompang)

Kalau tuan bawa keladi,
Bawa juga sipucuk rebung,
Kalau tuan bijak bestari,
Apa binatang tandung di hidung.
(Jawabannya: Badak)

Kalau tuan muda teruna,
Pakai seluar dengan gayanya,
Kalau tuan bijak laksana,
Biji di luar apa buahnya,
(Jawabannya: Buah Jambu Mede)

Kalau tuan pergi ke kedai,
Belikan saya si gula batu,
Kalau tuan orang yang pandai,
Apa binatang tulangnya satu.
(Jawabannya: Ikan sontong)

Walau dibungkus bukan kiriman,
Sudah takdir Allah yang satu,
Meski ditanam bukan tanaman,
Cubalah teka apakah itu?
(Jawabannya: Mayat/jenazah)

Ambil betik potongkan pisau,
Buah masak pokoknya rendah,
Kecil-kecil berbaju hitam,
Sudah besar berbaju merah,
(Jawabannya: Cabe merah)

Ada sebiji roda pedati,
Bentuknya bulat daripada besi
Bila bermain diikat sekuat hati
Dilempar hidup dipegang mati?
(Jawabannya: Gasing)

Buah budi bedara mengkal
Masak sebiji di tepi pantai
Hilang budi bicara akal
Buah apa yang tidak bertangkai?
(Jawabannya: Buah hati)

Kelap-kelip kusangka api
Kalau api mana asapnya?
Hilang ghaib disangkakan mati
Kalau mati mana kuburnya?
(Jawabannya: Kilat di langit)

Budak-budak bermain batu
Batu dikira satu persatu
Badannya lurus bermata satu
Ekornya tajam apakah itu?
(Jawabannya: Jarum)

Jika tuan membeli tikar
Tikar anyaman dari mengkuang
Kalau tuan bijak pintar
Ular apa membelit pinggang?
(Jawabannya: Taling pinggang)

Pokoknya bulat dan juga rendang
Masam dan hijau ketika muda
Buahnya berbentuk seperti bintang
Sudah masak, kuninglah ia.
(Jawabannya: Belimbing)

Mak Minah menanak minyak
Kemenyan dibakar dengan setanggi
Dua peha beranak banyak
Untuk mendaki tempat yang tinggi?
(Jawabannya: Tangga)

Orang bekerja diberikan upah
Hidangan disaji dalam talam
Gajah putih ditengah rumah
Layar terkembang di waktu malam?
(Jawabannya: Tirai/kelambu)

Gigi berduri telah bersigai
Pembelah kayu ia berguna
Jika tuan orang yang pandai
Benda apakah makannya dua cara?
(Jawabannya: Gergaji)

Jika ke kedai pergi berbelanja
Belikan saya sudu dan senduk
Jika pandai katakan ia
Semakin berisi semakin menunduk?
(Jawabannya: Padi)

Kalau tuan pakai lencana
Pakailah songkok di atas kepala
Kalau tuan bijak laksana
Binatang apakah tiada kepala?
(Jawabannya: Ketam/Kepiting/yuyu)

Pisau lipat dimainnya kera
Tangannya luka lalu terjun
Makan kuat tidak terkira
Kenyangnya tidak tahi bertimbun?
(Jawabannya: Api)

Minah ketawa terjerit-jerit
Melihat koyak pada selular
Orang putih duduk sederet
Pagar di dalam tebing di luar?
(Jawabannya: Gigi)

Tuan puteri belajar menari
Tari diajar oleh Pak Harun
Kalau tuan bijak bestari
Apa yang naik tak pernah turun?
(Jawabannya: Umur)

Buah cermai di dalam lubang,
Tepung digaul minyak sapi,
Anaknya ramai ibunya seorang,
Bila digesel berapi-api?
(Jawabannya: Mancis/Korek api)

kumpulan pantun pembuka Pidato

kumpulan pantun pembuka Pidato



pembuka
melati kuntum tumbuh melata,
tumbuh di pohon cemara,
assalamualaikum mulanya kata,
saya sembah pembuka bicara


Contoh pantun 1:
Pak tani pergi ke sawah
Pulang-pulang membawa ikan
Jika tutur kata saya banyak yang salah
Mohon kiranya untuk dimaafkan

Contoh pantun 2:
Sebelum memakai pantun penutup ini, ada baiknya didahului dengan kalimat seperti ini: "Banyak orang bilang, bahwa dalam menyampaikan sesuatu itu jangan bertele-tele. Lebih baik to the point. Makin singkat, padat dan cepat, makin baik. Makanya ada peribahasa berbunyi begini:
Ikan sepat ikan betik
makin cepat makin baik
Akhirnya, saya tutup pidato ini dengan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Contoh pantun 3:
Ada pribahasa jawa berbunyi begini:
Mangan kupat nang pinggir segoro
Yen ono lepat, kulo nyuwun ngapuro

Artinya:
Makan kupat di pinggir samudra
Jika ada salah, mohon untuk dimaafkan

Contoh pantun 4:
Jika ada sumur di ladang
Bolehlah kita menumpang mandi
Jika ada umur yang panjang
Bolehlah kita berjumpa kembali

Contoh pantun 5:
Menanam jagung di pinggir kampung
Jangan lupa tanam juga serai
Hari ini kita berkampung
Hari esok kita bercerai

Kumpulan Pantun Sindiran dan ejekan

Kumpulan Pantun Sindiran dan ejekan

Jalan-jalan naik delman
Keliling kota hingga senja
Teman mengaku teman
Kalau ada maunya saja

Kunang-kunang berlaksa-laksa
Di waktu hujan badannya basah
Pinjam uang setengah memaksa
Bayar hutangnya sangat susah

Pagi hari tanam bawang
Ada ular berkelat kelit
Seringkali minjam uang
Giliran dipinjam sangat pelit

Sindiran Teman Berkhianat

Hidup bahagia karena iman
Nafsu maksiat akan terkekang
Bagaimana disebut teman
Dia menusuk dari belakang

Raja membangun satu dinasti
Jangan ada yang mencelakai
Lain di mulut lain di hati
Berteman hanya melukai

Obat tabib sangat manjut
Badan sakit ditutup selimut
Kusangka teman yang jujur
Rupanya musuh dalam selimut

Cari baju pergi ke pekan
Berjalan kaki perlahan-lahan
Berkali-kali sudah dimaafkan
Jangan lagi ulang kesalahan

Dahulu elok si gandaria
Indah bagaikan bunga taman
Daripada kehilangan bahagia
Lebih baik kehilangan teman

Bagus hati bila tabah
ketika membaca surat biru
Jika dinasehati tak juga berubah
Baiknya kucari sahabat baru


Ada paku jatuh di taman
Ada wanita memakai tasbih
Ada orang ngakunya teman
Tapi rupanya pengen yang lebih
                   [Ini pasti orang yang lagi pdkt...]

Memang asyik membaca roman
Sayang lampu sangat redup
Awalnya sih ngaku teman
Pengen hati jadi teman hidup
                   [Nah, ini pasti kamu ya...?]

Kuda berlari di arena pacu
Semakin semangat dengar teriakan
Kekasihku ini agak lucu
Setiap yang cantik diaku keponakan
                  [Padahal sih keponakan orang..]



suruh pergi ke kota kerinci
beli tiket banyak yang antre
sungguh tidak mengherankan lagi
lihat semakin banyak cewek matre

jalan-jalan ke kota semarang
tampak gabus didalam kerajang
saya heran lihat gadis sekarang
bodi tidak bagus kenakan pakaian jarang

kecap asin tak perlu diseduh
jolok mangga dengan galah panjang
silap sedikit segera selingkuh
tersebut dia lelaki mata kerajang

meletus balon hijau…
hatiku sangat kacau…
dari jauh kukira kerbau…
eh, ternyata itu engkau…

Dari dekat kulihat itik…
Itik dikukus diatas panci…
dari jauh terlihat cantik…
dari dekat gak taunya banci…

gw cantik janganlah heran…
sering kesalon dan juga luluran…
melihat mu bagaikan pangeran…
pangeran penunggu kuburan…

buka jendela terasa terang…
buka pintu masih dikunci…
sungguh heran cowok sekarang…
lemah gemulai kayak banci…

Pergi kepasar membeli duku…
Duku dibeli isinya kopong…
Malang bener nasib teman ku…
Dapat pacar bibirnya monyong…

Jika lewat sudilah mampir…
Tak ada kopi suguhkan air…
Pacarmu jelek kaya mak Lampir…
Giginya ompong kalo nyengir…

Makan nasi pake soto babat…
soto babat udah merakyat…
boleh bangga jadi anak pejabat…
asal jangan makan duit rakyat…

sungguh enak makan kerang…
kerang dijual dipinggi pasar…
sungguh heran cewek sekarang…
pake baju kekurangan dasar…

PALANG PINTU BETAWI DAN PANTUN PANTUN

PALANG PINTU BETAWI DAN PANTUN PANTUN

Asalamualaikum Wr.Wb 
Betawi punya ciri khas dalam berkomunikasi salah satunya berkomunikasi lewat pantun pantun, pantun didalam betawi sudah menjadi hall yang mendarah dalam kata lain sudah menyatu dalam budaya betawi. Pantun sudah menjadi tradisi turun menurun dalam budaya betawi, dalam adat istiadat betawi terutama dalam pernikahan pantun wajib di gunakan saat menemui mempelai pria atau wanita yang memberikan pantunnya pun sudah pasti sang jagoan terbaik dari pihak pria maupun wanita tidak hanya pantun yang digunakan ada silat silat yang di pertunjukan dalam acara ini adat istiadat ini disebut juga PALANG PINTU. Berikut ini penjelasan palang pintu, dan saya ada beberapa pantun dari saya dan blog blog yang ada.



penjelasan penokohannya =
pihak memelai pria ====>(A)
pihak mempelai wanita==> (
dialek ================> semau gue
acara ===============> pernikahan si jampang dari maronda
tempat ==============> bisa terjadi dimana saja.
calon mempelai ======> antara orang betawi dengan orang betawi.juga==========> antara orang betawi dengan suku lain.
ceritanya begini sobat.
bisa dimulai?
bila kita dapat undangan
pastilah kita disuguhi hidangan
tidak lupa dengan hiburan
ala betawi pastilah menghebohkan
A = Assalamuallaikum wahai nyonya dan tuan
kami datang niatnya baikan
 mengantar jampang ini jagoan
 dapat persunting putri juragan
B = Menimbe air kesungai dangkal
 membawa kail juge joran
 ape nyawe elu kagak lu sayang
 dateng dateng nglamar putri juragan?
A = tande mate dapetnye dipaser baru
beli tige diberi diskon tujuh
 kalo ente semue kagak setuju
 nih jawara ane boleh diadu
A+B = (pihak mempelai pria dan wanita mulai mempersiapkan jawaranya. para hadirin sorak sorai bersautan. mempelai pria yang ngebet cepet kawin mukanya tegang. mempelai wanita menangis hatinya bergetar)
A = tau kagak bang?
B = mane gue tau?
A = gue ini sedang berpantun bang?
B = siape yang nglarang? tapi jangan ente  sok jagoan dikampung ini!! ini kampung milik siape?
A = kagak tau bang?
B = punyanye abang juragan
Penonton = (warga dari RT dan kampung lain yang bukan undangan ikut nimbrung berjejalan dengan para undangan)
A = terusin kagak ni bang pantunnye?
B = lanjutan pantunnye entar aje!
A = entar aje bang?
B = sadar kagak sih lu! (bentak ke si A)
lembar tuk posting sudah terlewati
 lembar rincian ini udah yang kedua kali
A = terus bang?
B = lihat tanggapan sobat semuanye dulu…
 kalo ade yang pesen minte lanjutin… ye
 kite lanjutin lagi.
A = setuju bang!
B = he he he
A+B = sampek disini dulu ye!

Berikut kumpulan pantun pantun betawi.

Anak gajah di kolong bale
lagi asyik makan pete
mohon maaf atas segale
salah sikap dan salah kate

 Ikan teri kesamber gledek.
Idul fitri is come back.

Ada anak pelihara kate,
maafin kita sekeluarga ye.

Buah jambu disayur lodeh.
Kalo gak mau, ee e ee capek deh.

Jalan kaki ke petamburan
disana beli ikan cue
bentar lagi hari lebaran
asyik ada banyak kue

“” daon salam dicampur laye…..
makannye campur kokosan…
salam kenal dari saye……….
ncing kimil betawi kemanggisan….”

Aye prihatin ame selebriti kite,
banyak diantarenye nyang blon tau bedenye pantu ame talibun
kaye contonye : jaka sembung bawe golok
ngge nyambung goblok
padahal ntu talibun ,kenape pade ngomong ntu pantun ye…

Ke ameriKa beli sepatU
maafin aje ncing…emang mereKA pade kaga taU

ijo ijo daun rambutan
jatoh diatas rerumputan
biar betawi ato bukan
sering2 aje ente pade keliatan…

Masing orok kudunya dibedong
Ude gede gegaresnye sebakul
kalo bole aye mo ikutan mantun dong..
bales pantun diBetawi Ngumpul

pergi ke puncak lewat ciawi.
pulangnya lewat glodok.
kenalin nih ane anak betawi.
ane tinggal di kebon jeruk.

jalan jalan ke bukit duri
lewatnya jalan manggarai
salam kenal dari andri
yang dari pondok kopi



datang kaga dijemput ..
pulang maunya turut diantar.. {jalangkung donk}
bang ana juga mau ikut..
sayang kemauan neeh perut kga sabar {lapar}..

Si tukul
jalan di papah
betawi ngumpul
TOP dah

 batre alkaline beli nye d’pinggir kali
kali nye ade d’gg keran
knalin ane ali
jawara nye kmayoran



pake lada ama bawang putih
sayur ketumbar pake kemiri
tiada teman kunanti
dikasur lebar aku sendiri

Beli sirsak diciamis
Jalannye sambil terbang
Si eneng jangan menangis
Disamping ada abang

 Buah sirsak buah manggis
Kalo dimkn manis rasanye
Gimane eneng ga menangis
Ngeliat abang belom ade jodohnye

Sirsak emang manis
Lantaran sirsaknye naro dipeti
Si eneng jngan menangis
Lantaran abang siap menanti

Kalo naro sirsak jgn di peti
Karena bisa merusak rase
Kalo abng siap menanti
Kapan abang brani ke rumah aye

Jalan jalan ke kali angke
Ikan bawal ditumisin
Jimat apa yg abang pake
Siang malam cewe tangisin

Paling enak buah atep
Beli paku ada'a d'rawamangun
Emang abang yang cakep
Gimana mau laku punya nya gga bisa bangun

Bangkwang naronye dipeti
Itu peti bnyak laba"nye
Abang emang siap menanti
Tapi ngeri ame aba'nye

Jalan jalan kekali angke
Dikali ketemu buah pepaye
Jimat aye kgak pake
Tapi itu perempuan emang udah demenin aye

Ikan bawal ikan patin
Mancing'y disawangan
Bukan karna jimat aye tangisin
Tapi karna abng ga pnye keberanian

Kong ja'i kgak bisa bangun
Gare gare maen marawis pukulan zapin
Kate siape punya aye ga bsa bngun
Ampe lemes juge aye adepin

Punguh terbang diatas awan
Hampir tak terlihat oleh mata
Walau hati rindu rinduan
Rindu dihati meronta ronta

Emang marawis pake zapin
Ajarin dong tuh mpok wiwin ..
Emang klo abang ude bsa adepin .
Buruann dahh bng kawinnn ..

Bunga saya bunga melati
Bunga kenanga harum wanginya
Saya tau abang siap menanti
Tapi sayang abang ga ada nyalinya

Pepaye dimkan ame bang jihan
Gare gare latihan disanggar
Aye bukan ga ade keberanian
Lantaran aba'e keliatan sangar

 Emanye entong dlunye biduan
Gare gare ga jadi beli papan
Emang ni hati ampe kerinduan
Itu perempuan ga ada tanggepan

Pergi berburu ke tengah utan
Dapetnye kijang dan rusa
Kalo abang emang pejantan 
Kenape mesti pake tunggu lama

Pergi ke utan cari rotan
Jangan lupe cari ubi kayu
Emang abang seorang pejantan
Tapi sayang sedikit kemayu

Belah duren dimalam hari
Belah nangka di siang hari
Si Abang banyak yg nyari
Pas ketemuan pada lari

Belah salak pagi hari
Salaknye lagi dijajar ame orang yang panjang tangan
Kate siape bang pade lari
Lantaran aye dikejar pade minta tanda tangan

Kutu ade dikepale bang mumu
Katanye gare gare makan duku
Ku tak mau kehilanganmu
Karna kau yg selalu ada dihatiku

Pohon mahoni pengen digergaji
Gare gare itu pohon mw mati
Abang mohon eneng jangan pergi
Lantaran abang siap nemenin ampe mati

Itu pohon emang mau mati
Gare gare ga disiram ame bang mumu
Aku menunggu mu sampai mati
Karenaku sangat menyayangimu

Jalan jalan keciamis
Jangan lupa kerumah zaenal
Eh eneng yg manis
Boleh kaga abang kenal

Jalan jalan keliling rumah
Jangan lupa beli jamu
Demi tuhan aku bersumpah
Yang kucinta hanyalah kamu

Pagi ini amat sejuk
Paling enak minum kopi
Pada debur kau meliuk
Cantikmu memikat hati

Makan pagi dikereta
Asiknya sambil bercerita
Namun yang namanya cinta
Tak pernah mengenal kasta

Jika pergi ke jepara
Jangan lupa cinderamata
Rinduku kian membara
Hanya kamu yg ku cinta

Kejepara beli rebana
Pas dijalan ade orang perang
Cintaku kian membara
Hanya untuk kamu seorang

Pintu ame rumah abang ade dua
Dirumah ade yang namanye mpok rohaye ame mutia
Kate siape aye cinta satu dibagi dua
Orang udeh pade tau klo aye orangnye setia

Kesekolah untuk mencari ilmu
Lewatin jalan yang berliku liku
Apabila cinta memanggilmu
Ikutilah walau jalan berliku liku

Kecimanggis beli buku
Pulangnye ingin bertemu
Jangan menangis kekasihku
Karenaku selalu disampingmu

Kecimanggis beli cinderamata
Kecipinang banyak yang putus asa
Cinta yang dibasuh dengan air mata
Akan tetap murni dan indah senantiasa

Jalan jalan ke depok
Pulangnye ke masjid At – tin
Hati aye udeh kapok
Kalo masih disakitin

Saudara aye pengen gawe
Dirumah ga ade kerjaannye
Sekarang susah cari cewe
Terima dengan apa adanya

Kerumah masih dicaci
Keluar masih dimaki
Untuk apa dicintai
Kalo masih disakiti

Ada seorang komunikan
Ada juge tukang jamu
Aku Cuma ingin mengatakan
Aku cinta kepadamu

Si entong pergi kepercetakan
Tempatnye deket tukang jamu
Aku Cuma ingin mengatakan
Aku rindu dengan kamu

Jemuran dijemur ampe nyelekep
Nyelekepnye gare gare si abah
Cewe kalo emang dasarnye udeh cakep
Tetep aje cakepnye ga bakalan berubah

Jalan jalan kepemangkat
Liat kucing kena ikat
Kalo cinta sudah melekat
Tai kucing pun rasanye jadi coklat

Jalan jalan sambil pake tongkat
Tongkatnye diambil ame anak anak
Masa koq tai kucing jadi coklat
Lantaran ga ade lagi ape yang lebih enak

Jaipe make mukenah buat sembahyang
Mukenahnye ditarik lagi sembahyang
Jangan perempuan aje yang kite sayang
Tapi ema ame abanye juge disayang

Sadis bukan sembarang sadis
Lantaran sadisnye bermaksud buat nyari pangan
Nee gadis bukan sembarang gadis
Kalo emang nte mao, lewatin dulu kepelan tangan

Ke kemang beli cincin yang pake batu
Itu batu bukan sembarang batu
Kalo emang eneng mau dibantu
Kbang siap koq buat ngebantu

Bambu Muda di sangka rotan
Anak panah jatuh di seberang
Rindu si dia sampai bangkotan
Gak pernah ketemu sampai sekarang

Metik bangkwang dikebon manggis
Abis metik maenin tetris
Abang sedih ngeliat eneng lg nangis
Apalagi hatinye lagi teriris iris

Metik jambu dikebon palem
Beli tahu ame kedondong
Ada cewe yang berbaju item
Kalo boleh tau kenalan doong

Ketiban linggis gare gare mpo' yeye
Lantaran centeng pergi keinggris
Si eneng nangis bukan krna aye
Lantaran eneng tangannye ketiban linggis

Ngambilin buah ngambilnye di petik
Lantaran itu pohon pengen mati
Mudah-mudahan aye dapet nyang cantik
Semoga awet ampe nanti

Pantun Betawi

Pantun Betawi


Beli sirsak diciamis
Jalannye sambil terbang
Si eneng jangan menangis
Disamping ada abang

Buah sirsak buah manggis
Kalo dimkn manis rasanye
Gimane eneng ga menangis
Ngeliat abang belom ade jodohnye

Sirsak emang manis
Lantaran sirsaknye naro dipeti
Si eneng jngan menangis
Lantaran abang siap menanti

Kalo naro sirsak jgn di peti
Karena bisa merusak rase
Kalo abng siap menanti
Kapan abang brani ke rumah aye

Jalan jalan ke kali angke
Ikan bawal ditumisin
Jimat apa yg abang pake
Siang malam cewe tangisin

Paling enak buah atep
Beli paku ada'a d'rawamangun
Emang abang yang cakep
Gimana mau laku punya nya gga bisa bangun

Bangkwang naronye dipeti
Itu peti bnyak laba"nye
Abang emang siap menanti
Tapi ngeri ame aba'nye

Jalan jalan kekali angke
Dikali ketemu buah pepaye
Jimat aye kgak pake
Tapi itu perempuan emang udah demenin aye

Ikan bawal ikan patin
Mancing'y disawangan
Bukan karna jimat aye tangisin
Tapi karna abng ga pnye keberanian

Kong ja'i kgak bisa bangun
Gare gare maen marawis pukulan zapin
Kate siape punya aye ga bsa bngun
Ampe lemes juge aye adepin

Punguh terbang diatas awan
Hampir tak terlihat oleh mata
Walau hati rindu rinduan
Rindu dihati meronta ronta

Emang marawis pake zapin
Ajarin dong tuh mpok wiwin ..
Emang klo abang ude bsa adepin .
Buruann dahh bng kawinnn ..


Jalan jalan keciamis
Jangan lupa kerumah zaenal
Eh eneng yg manis
Boleh kaga abang kenal


Jika pergi ke jepara
Jangan lupa cinderamata
Rinduku kian membara
Hanya kamu yg ku cinta

Kejepara beli rebana
Pas dijalan ade orang perang
Cintaku kian membara
Hanya untuk kamu seorang

Pintu ame rumah abang ade dua
Dirumah ade yang namanye mpok rohaye ame mutia
Kate siape aye cinta satu dibagi dua
Orang udeh pade tau klo aye orangnye setia

Kesekolah untuk mencari ilmu
Lewatin jalan yang berliku liku
Apabila cinta memanggilmu
Ikutilah walau jalan berliku liku

Kecimanggis beli buku
Pulangnye ingin bertemu
Jangan menangis kekasihku
Karenaku selalu disampingmu

Kecimanggis beli cinderamata
Kecipinang banyak yang putus asa
Cinta yang dibasuh dengan air mata
Akan tetap murni dan indah senantiasa

Jalan jalan ke depok
Pulangnye ke masjid At – tin
Hati aye udeh kapok
Kalo masih disakitin

Saudara aye pengen gawe
Dirumah ga ade kerjaannye
Sekarang susah cari cewe
Terima dengan apa adanya

Kerumah masih dicaci
Keluar masih dimaki
Untuk apa dicintai
Kalo masih disakiti


Si entong pergi kepercetakan
Tempatnye deket tukang jamu
Aku Cuma ingin mengatakan
Aku rindu dengan kamu

Jemuran dijemur ampe nyelekep
Nyelekepnye gare gare si abah
Cewe kalo emang dasarnye udeh cakep
Tetep aje cakepnye ga bakalan berubah



Jaipe make mukenah buat sembahyang
Mukenahnye ditarik lagi sembahyang
Jangan perempuan aje yang kite sayang
Tapi ema ame abanye juge disayang

Sadis bukan sembarang sadis
Lantaran sadisnye bermaksud buat nyari pangan
Nee gadis bukan sembarang gadis
Kalo emang nte mao, lewatin dulu kepelan tangan

Ke kemang beli cincin yang pake batu
Itu batu bukan sembarang batu
Kalo emang eneng mau dibantu
Kbang siap koq buat ngebantu

Metik bangkwang dikebon manggis
Abis metik maenin tetris
Abang sedih ngeliat eneng lg nangis
Apalagi hatinye lagi teriris iris


Ketiban linggis gare gare mpo' yeye
Lantaran centeng pergi keinggris
Si eneng nangis bukan krna aye
Lantaran eneng tangannye ketiban linggis

Ngambilin buah ngambilnye di petik
Lantaran itu pohon pengen mati
Mudah-mudahan aye dapet nyang cantik
Semoga awet ampe nanti

Makan nasi pake sambel terasi
Abis itu makan buah pepaye
Makasih udeh di konfirmasi
Salam kenal aje dari saye

 Ikan sepat ada di kali
Diserok, eh malah kena duriii
Ngaku, ente orang betawi?
Kalo iye pantun Dimari

Eh bang ketemu lagi beli getuk..
Aki-aki bawa buntelan..
Eh nih, mata udah ngantuk..
Bikin kupi ah biar kentelan...

Aki-aki lagi batuk..
Hisap cerutu sambil senderan..
Abang klo lagi ngatuk...
Jangan bawa kendaraan..

Jalan-jalan ke pasar baru
Jangan lupe mampir swalayan
Perkenalkan saya warge baru
Asal dari kemayoran.....

Bunga anggrek bunga seroje
Ikan salmon ikan tune
Nyang nyaut nyang itu-itu aje
Nyang laen pada kemane?

Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya

Nyolong ayam di rumah Janda
Jangan lupe lempar bakiak
Jahhhhhhh Ini orang pada Kemana
Kok pantunnya segene aja

Bang bentar lagi bulan maulid
Maulidnye gelaran pake tikar
Bang jangan suka tidur di masjid
Lataran abang suka ngiler

Makan sayur terasa hambar
Kalau dimakan jadi kurang nafsu
Menuntut ilmu haruslah yang sabar
Jangan sampai salah mencari guru

Anak gajah di kolong bale
Lagi asyik makan pete
Mohon maaf atas segale
Salah sikap dan salah kate

Jalan kaki ke petamburan
Disana beli ikan cue
Bentar lagi hari lebaran
Asyik ada banyak kue

Masing orok kudunya dibedong
Ude gede gegaresnye sebakul
Kalo bole aye mo ikutan mantun dong..
Bales pantun diBetawi Ngumpul…

Jalan jalan ke bukit duri
Lewatnya jalan manggarai
Salam kenal dari andri
Yang dari pondok kopi

Salam Pramuka senyum menawan,
Tegur sapa ciri budaya.
Adek permisi maju duluan,
Berbalas pantun biar ilmunya kaya.

Ade ikan namanye tenggiri
Ikan dibawe ke Muare Kaman
Melestarikan budaya negeri
Bukanlah hanye tugas seniman

Buah nanas buah durian
Matematika rate2 pake bilangan
Susah emang klo hidup sendirian
Tapi banyak pacar malah kebingungan

Bangun kesiangan lsg makan bubur
Nasi uduk di bungkus daun talas
Tinggal di kuningan ane di gusur
Terpakse deh ane ngungsi ke ciracas

Kupi diseduh air mendidih
Tambe gule diaduk rate
Biar ati nggak tambah sedih
Mari berpantun ala jakarte

Buah semangke beli di cikupe
Nambel ban buat mtor ninje
Gak nyangke eh gw ampir lupe
Nisfu Sya’ban udh ntar mlem aje

Ayam bangkok dibawa atun
Tiap pagi dimandiin
Kalau iseng nyok kite bepantun
Ampe pagi ane lanyanin

tukang kembang buang angin
Kembang kuncup pade bertaburan
Klo emang abang mao nantangin
Eh aye sanggup biar ade perlawanan

Ijo ijo daun rambutan
Jatoh diatas rerumputan
Biar betawi ato bukan
Sering-sering aje ente pade keliatan…




Udeh Dulu yehh pantunnye, Jangan Lupa Dibaca yehh, anne yakin dah pasti ente bakalan ketawa ngakak :D

Contoh pantun pendidikan

Contoh pantun pendidikan

Berikut adalah beberapa contoh pantun pendidikan yang bisa menjadi referensi untuk Anda terutama untuk adik-adik yang sedang belajar membuat pantun.

Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu sungguh-sungguh
Agar kamu tidak ketinggalan

Dua Mei hari pendidikan
Hari lahir Ki Hajar Dewantara
Jika orang tidak berpendidikan
Seumur hidup bakal sengsara

Tanam padi di tengah sawah 
Sawah subur selalu basah 
Pagi hari pergi sekolah 
Sore hari ke madrasah

Pohon jati kuat kayunya 
Pohon nyiur tinggi batangnya 
Murid rajin banyak ilmunya 
Murid malas banyak bohongnya

Hayam Wuruk raja termahsyur
Gajah Mada pemersatu Bangsa
Cinta ilmu sepanjang umur
Cinta bangsa sepanjang masa

Gajah perang melawan gajah 
Seekor pelanduk mati di tengah 
Jika kau tiada masuk sekolah 
Ayah bunda pastilah resah

Pohon ceri subur tumbuhnya 
Petik buahnya masukkan kantong 
Saling memberi saling menerima 
Saling bantu tolong menolong

Dibawah terik nelayan berlayar
Agar dapat ikan tuna
Jika hari ini kau malas belajar
Akan menyesal di hari tua

Ada jarum dan juga peniti 
Jangan ditusuk pastilah sakit 
Sesama teman jangan berkelahi 
Tak ada guna badanpun sakit

Ke kota Pekanbaru membeli ulos 
Beli ulos penuh bergambar 
Anak sekolah jangan membolos 
Jika membolos tak jadi pintar

Tiada ombak tiada badai
Harus tetap banyak istighfar
Tidak ada orang pandai
Tanpa rajin dalam belajar

Ada sisir monyet berkaca 
Ada kuda mirip keledai 
Rajin menulis rajin membaca 
Itu pertanda anak yang pandai

Buah duku dari Palembang 
Pulau Bali mashur mangganya 
Baca buku janganlah jarang 
Sebab buku jendela dunia

Kain tenun dari Sumbawa 
Kain batik dari Pekalongan 
Jika ingin jadi mahasiswa 
Sekolah Dasar jangan diabaikan

Tinggi batang pohon jambu 
Tumbuh di sisi pohon mangga 
Engkau dan aku adalah satu 
Bersahabat dalam suka duka

Merah warna buah tomat 
Membuat sayur terasa nikmat 
Beta ingin mencari sahabat 
Agar hidup punya manfaat

Anak gunung pergi ke pantai
Naik sepeda berboncengan
Jika ingin cita-cita tercapai
Jangan takut pada rintangan


Demikian adalah beberapa pantun pendidikan bertema tentang sekolah yang berhasil admin kumpulkan dari berbagai sumber di internet dan beberapa dari tim kreasi. Pantun diatas juga dapat adik-adik ambil untuk mengerjakan tugas sekolah. Tunggu update selanjutnya untuk tulisan contoh pantun pendidikan sekolah dan pantun-pantun dengan tema lainnya.

Koleksi Pantun Anak anak Terbaru 2016

Koleksi Pantun Anak anak Terbaru 2016

Koleksi Pantun Anak anak Terbaru 2016 – Pantun Anak-Anak Sekolah. Halo adik-adik, semoga kalian masih tetap semangat belajar ya? Karena kalo adik-adik males belajar nanti bakalan jadi orang bodoh dan tidak punya teman seperti kebo Ngooooo…. .
Nah agar adik-adik belajarnya tambah semangat, berbagi kumpulan pantun anak-anak sekolah terbaru 2012 yang lucu tapi sangat mendidik.
Kumpulan pantun yang mendidik anak-anak ini  dedikasikan untuk anak-anak sekolah SD, tapi tidak apa-apa, jika adik-adik sudah ada yang duduk di bangku SMP atau SMA, justru malah lebih bagus. Ok deehhh langsung saja adik-adik simak ya? Kumpulan terbaru pantun anak-anak Sekolah 2012 berikut ini.

Anak ayam belajar berkokok
Meniru suara ayam jantan
Anak kecil jangan merokok
Kalau merokok pasti penyakitan

Dari Seram ke Pulau Buru
Dalam kota beli papaya
Anak baik menghormati guru
Berbakti jua pada orangtua

Ke kota Medan membeli ulos
Beli ulos penuh bergambar
Anak sekolah jangan membolos
Jika membolos tak jadi pintar

Buah duku dari Palembang
Pulau Bali mashur mangganya
Baca buku janganlah jarang
Sebab buku jendela dunia

Pohon jati kuat kayunya
Pohon nyiur tinggi batangnya
Murid sejati banyak ilmunya
Bekal mengabdi nusa bangsa

Air laut asin rasanya
Kelapa muda manis airnya
Jika ingin hidup bahagia
Sejak muda tekun bekerja

Masuk toko membeli kain
Kain batik buatan Tasik
Jika engkau banyak bermain
Kepada ilmu tidak tertarik

Tanam padi di tengah sawah
Sawah subur selalu basah
Pagi hari pergi sekolah
Sore hari ke madrasah

Tanah tandus penuh batu
Tanah subur selalu gembur
Jika orang banyak berilmu
Sehat makmur sepanjang umur

Tinta hitam untuk menulis
Pensil warna untuk melukis
Ilmu itu tak pernah habis
Turun temurun ke ahli waris

Hujan angin bercampur badai
Hujam reda pergi ke pantai
Di sekolah jangan berkelahi
Kalau berkelahi tak jadi pandai

Anak bambu bernama rebung
Rebung dibeli di pasar pagi
Anak sekolah suka menabung
Semua keperluan bisa dibeli

kumpulan pantun lucu dan jenaka

kumpulan pantun lucu dan jenaka

Pantun Lucu - Pantun adalah salah satu kebudayaan khas masyarakat melayu, karena selain tumbuh dan berkembang di daerah melayu Pantun juga merupakan diskripsi tatanan bahasa yang digunakan oleh peranakan melayu. Diubah menjadi sastra nasional tentunya karena pemerintah Indonesia khususnya sebagai salah satu negara berumpun melayu dasar betul betapa dalam budaya tersebut mengakar di berbagai lapisan kehidupan berbangsa dan bernegara. Akhirnya, tepat pada tahun 1995 tepatnya lewat kurikulum ’95, pantun resmi dijadikan salah satu sub pembelajaran dalam pelajaran bahasa Indonesia. Hal itu dikarenakan pemerintah tidak ingin generasimuda melupakan akar budaya leluhurnya, supaya mereka lebih mengenal pantun dan akan pandai berpantun dan membuat pantun.

Dalam pantun ada bermacam-macam genre, salah satu genre yang paling digemari masyarakat adalah komedi. Pantun lucu dibuat dengan tujuan mengajarkan nilai-nelai tertentu pada generasi penerus melalui cara yang mudah diterima, menggelitik dan jenaka. Agar mereka tidak terlalu skeptis dalam menyerapinformasi yang barusaja diterimanya. Pantun lucu juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pencair suasana, pengerat hubungan dan komunikasi. Bukan hanya itu, dalam budaya suku tertentu pantun sering dijadikan mantra kudus upacara sakral dan keagamaan, sebut saja suku betawi dan badui. Untuk lebih memperdalam masalah pantun lucu, dibawah ini telah kami kumpulkan beberapa pantun lucu dari beberapa penulis, selamat menikmati 

Jalan-jalan ke kota paris.,
Banyak rumah berbaris-baris.,
Biar mati diujung keris.,
Asal dapat dinda yang manis….

Gagang golok,,gagang cangkul.., 
Gagang cangkul juga gagang celurit.., 
Ga bisa nyolok katanya tumpul.., 
Biarpun tumpul tetep hasilnya buncit.?

Pohon ara dibuat gubuk..,
Pasang pasak biar tegak..,
Resiko asmara dunia facebook.. ,
Cinta ditolak blokir bertindak..

Beli kentang dibuat rujak.. , 
Biar mantap ditambah sambal.., 
Tidur terlentang tiada nyenyak.., 
Tidur tengkurap ada yang mengganjal..

Rintik rintik turun hujan..,
Masuk kamar sama teman..,
Gadis cantik jadi pujaan..,
Mau dilamar kok hamil duluan...

Makan bubur diatas meja..., 
Minumnya jus diatas rak..., 
Hari libur tetap bekerja.., 
Dapat bonus ambilnya di irak...

Ke jakarta naiklah pesawat..,
Pesawat terbang, landingnya susah..,
Kalau cinta sudah melekat..,
Siang terbayang, malam mimpi basah..

Kalau ada sumur diladang.., 
Bolehlah kita menggosok gigi.., 
Kalau anda diwarung padang.., 
Bolehkah kita ditraktir lagi..

Langit mendung diatas lautan...
Lebat hujannya tiada terbendung...
Gadis berkerudung cantik menawan...
Kedip matanya rontokan bulu hidung...

Hari minggu sudahlah siang..
Setelah siang menuju petang...
Ditunggu tunggu gak jua datang...
Sekali datang kok nagih utang...

Petik kecapi suara bening..
Satu satu dawai di harpa..
Cium dipipi cium di kening..
Setelah itu yang dicium apa ? ?

Masak tongkol didalam loyang...
Semur jengkol bumbunya pala...
Geal geol pantat bergoyang...
Sekali senggol pening kepala..

Kota bintan banyak perunggu..
Kota ciamis membangun tugu..
Janji kencan dimalam minggu..
Tapi gerimis sudah menunggu..

Kue rangin rasanya manis.. 
Kue tar bukanlah lapis.. 
Malam dingin hujan gerimis.. 
Sebentar bentar kebelet pipis..

Stasiun tugu stasiun kereta api..
Tempat jualan si tukang lapis..
Hari minggu cuma nonton tipi..
Mau jalan dompet dah menipis..
Copyright © Pantun Populer. All rights reserved. Template by Amanbet